Pemilihan Nama Sanggar atau Pangkalan Saka Bakti Husada (SBH)
BKK Kelas II Bengkulu: Depati Payung Negara Terpilih
Bengkulu, 30 November 2024 – Setelah melalui proses pemilihan yang melibatkan seluruh ASN di BKK Kelas II Bengkulu, nama Sanggar atau Pangkalan Saka Bakti Husada (SBH) BKK Kelas II Bengkulu akhirnya diputuskan. Terdapat tiga nama yang diajukan untuk dipilih, yakni Fatmawati Soekarno, Anak Dalam Muara Bangka Hulu, dan Depati Payung Negara. Setelah dilakukan voting pada tanggal 30 November 2024, nama Depati Payung Negara terpilih sebagai nama resmi Sanggar atau Pangkalan SBH BKK Kelas II Bengkulu.
Depati Payung Negara merupakan seorang raja yang berkuasa di Kerajaan Selebar pada abad ke-12 di Bengkulu, dengan wilayah kekuasaan yang mencakup Kecamatan Selebar dan sekitarnya, termasuk area tempat BKK Kelas II Bengkulu berada. Pemilihan nama Depati Payung Negara diambil sebagai penghormatan kepada sosok raja yang dikenal bijaksana, arif, dan adil dalam memimpin. Di bawah kepemimpinan beliau, masyarakat Kerajaan Selebar hidup dalam kedamaian dan kesejahteraan, mencerminkan nilai-nilai yang ingin diterapkan dalam kegiatan Saka Bakti Husada.
Kepala BKK Kelas II Bengkulu, Ali Isha Wardhana, SKM, MKM, menyampaikan bahwa pemilihan nama ini merupakan bagian dari upaya untuk lebih mendekatkan SBH dengan sejarah dan budaya lokal, serta untuk menginspirasi anggota SBH agar dapat meneladani sifat kepemimpinan yang adil dan bijaksana seperti yang dimiliki oleh Depati Payung Negara. Dengan nama ini, diharapkan Sanggar atau Pangkalan SBH BKK Kelas II Bengkulu dapat terus berkembang, memberikan kontribusi positif terhadap masyarakat, serta menanamkan nilai-nilai kepemimpinan yang bermanfaat bagi generasi muda di Bengkulu.
Keputusan ini mendapat dukungan penuh dari seluruh peserta voting, yang sepakat bahwa nama Depati Payung Negara sangat relevan dengan tujuan dan semangat yang ingin dibawa oleh Saka Bakti Husada di BKK Kelas II Bengkulu.