Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas II Bengkulu

Konsep 3S (Senyum, Salam, dan Sapa)

di Balai Kekarantinaan Kesehatan (BKK) Kelas II Bengkulu 

Oleh : Aprizal, SKM, MPH

(Ketua Tim Kerja Layanan Publik dan Zona Integritas BKK Kelas II Bengkulu)

Pendahuluan

Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan publik dan menciptakan suasana yang ramah, profesional, serta mendukung kenyamanan pengguna layanan, BKK Kelas II Bengkulu menerapkan Konsep 3S (Senyum, Salam, dan Sapa). Konsep ini merupakan bagian dari prinsip pelayanan prima (service excellence) yang bertujuan untuk memperkuat interaksi positif antara pegawai dan masyarakat sebagai pengguna layanan. Penerapan 3S tidak hanya berlaku bagi petugas frontliner, tetapi juga seluruh pegawai di lingkungan BKK Kelas II Bengkulu.

Pelayanan publik yang optimal merupakan salah satu pilar penting dalam mewujudkan kepuasan masyarakat. Di Balai Kekarantinaan Kesehatan (BKK) Kelas II Bengkulu, kualitas pelayanan tidak hanya diukur dari seberapa cepat atau efisien layanan diberikan, tetapi juga dari aspek komunikasi dan sikap petugas terhadap pengguna layanan. Dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan dan memperkuat hubungan antara petugas dan masyarakat, diterapkan konsep 3S (Senyum, Salam, dan Sapa) sebagai bagian dari budaya kerja.

Konsep 3S merupakan pendekatan pelayanan yang menekankan pentingnya keramahan, empati, dan interaksi positif antara petugas dan masyarakat. Senyum mencerminkan sikap terbuka dan bersahabat yang memberikan kesan pertama yang baik. Salam menunjukkan penghormatan kepada pengguna layanan, sementara Sapa menciptakan kedekatan dan interaksi yang hangat. Implementasi 3S ini tidak hanya meningkatkan citra BKK Kelas II Bengkulu sebagai lembaga yang profesional, tetapi juga mendukung terciptanya lingkungan pelayanan yang nyaman, ramah, dan inklusif.

Penerapan 3S juga merupakan bagian dari upaya membangun Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM), yang menjadikan aspek humanis dalam pelayanan sebagai salah satu indikator kunci dalam mewujudkan pelayanan prima. Oleh karena itu, melalui penerapan 3S, BKK Kelas II Bengkulu berkomitmen untuk menciptakan pengalaman pelayanan yang tidak hanya efektif, tetapi juga berkesan bagi seluruh pengguna layanan, sekaligus meningkatkan kepuasan dan kepercayaan publik terhadap institusi.

 

1.Senyum

Pengertian:
Senyum adalah salah satu bentuk komunikasi non-verbal yang sederhana namun berdampak besar dalam menciptakan suasana ramah dan menyenangkan. Senyum yang tulus dari petugas merupakan tanda keramahan dan kesediaan untuk membantu pengguna layanan.

Penerapan di BKK Kelas II Bengkulu:

Petugas di BKK Kelas II Bengkulu diinstruksikan untuk selalu menyapa pengunjung dengan senyum ramah, terutama ketika berhadapan langsung di loket pelayanan, saat memberikan informasi, atau melayani permintaan administrasi. Senyum menciptakan suasana yang nyaman dan mengurangi ketegangan atau kekhawatiran pengunjung yang mungkin sedang menghadapi masalah kesehatan.

Manfaat:

  • Menciptakan kesan positif dan nyaman bagi pengunjung.
  • Meningkatkan kualitas pelayanan karena pengunjung merasa dihargai.

 

2.Salam

Pengertian:
Salam merupakan bentuk sapaan formal yang menunjukkan rasa hormat dan menghargai pengunjung. Salam mencerminkan sikap profesionalisme dan kesantunan dalam memberikan layanan.

Penerapan di BKK Kelas II Bengkulu:

Petugas di BKK Kelas II Bengkulu diwajibkan memberikan salam kepada setiap pengunjung atau pengguna layanan pada saat interaksi pertama, seperti ketika bertemu di meja resepsionis, saat memberikan informasi, atau sebelum memulai layanan. Salam yang diberikan sesuai dengan norma budaya dan kesopanan yang berlaku, baik verbal maupun non-verbal.

Manfaat:

  • Membuat pengunjung merasa diperhatikan dan dihormati.
  • Membangun citra pelayanan yang profesional dan bersahabat.

 

3.Sapa

Pengertian:
Sapa adalah bentuk interaksi langsung yang menciptakan komunikasi dua arah antara petugas dan pengunjung. Menyapa pengunjung dengan baik menunjukkan perhatian, kepedulian, dan kesiapan untuk melayani.

Penerapan di BKK Kelas II Bengkulu:

Petugas di BKK Kelas II Bengkulu diajarkan untuk menyapa setiap pengunjung dengan bahasa yang sopan dan ramah. Sapaan dilakukan dengan penuh perhatian, baik ketika bertemu pengunjung pertama kali, saat memberikan layanan, maupun saat pengunjung meninggalkan tempat pelayanan. Sapaan ini dapat berupa pertanyaan mengenai keperluan atau bantuan yang diperlukan.

Manfaat:

  • Membuka komunikasi yang lebih nyaman antara pengunjung dan petugas.
  • Memastikan kebutuhan pengunjung terlayani dengan baik sejak awal.

 

Penerapan Konsep 3S di BKK Kelas II Bengkulu

Sebagai bagian dari penerapan service excellence, BKK Kelas II Bengkulu telah mengintegrasikan konsep 3S dalam berbagai aspek pelayanan, seperti:

  1. Pelayanan Resepsionis dan Frontliner: Petugas front desk, bagian informasi, dan pegawai yang berhubungan langsung dengan pengunjung diwajibkan untuk menerapkan 3S dalam setiap interaksi.
  2. Pelayanan Kesehatan dan Administrasi: Petugas medis maupun administrasi dilatih untuk bersikap ramah, melayani dengan senyum, dan aktif menyapa serta memberikan salam kepada setiap pengguna layanan.
  3. Lingkungan Kerja: Penerapan 3S juga diterapkan di internal lingkungan kerja BKK Kelas II Bengkulu untuk menjaga hubungan kerja yang harmonis antarpegawai.

Pelatihan dan pembinaan terhadap pegawai dilakukan secara rutin untuk memastikan penerapan konsep ini berlangsung konsisten. Evaluasi kinerja pelayanan juga dilakukan melalui survei kepuasan masyarakat guna menilai sejauh mana konsep 3S telah dilaksanakan.

Kesimpulan

Penerapan Konsep 3S (Senyum, Salam, dan Sapa) di BKK Kelas II Bengkulu adalah langkah strategis dalam menciptakan suasana pelayanan yang ramah dan profesional. Dengan mengutamakan interaksi yang humanis, BKK Kelas II Bengkulu berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan publik, membangun hubungan positif dengan masyarakat, dan memperkuat citra pelayanan yang bermutu. Penerapan 3S diharapkan mampu meningkatkan kepuasan pengunjung serta menciptakan lingkungan kerja yang harmonis dan produktif.

Referensi :

  • Arifani, M. A. (2022). Efektivitas Penerapan Budaya 5s (Senyum, Salam, Sapa,.

Jurnal Dialektika, Vol 20 No. 1, 59-69.

  • Fitriyani Aris, K. M. (2019). Penerapan 4S dan 1R (Senyum, Salam, Sapa, Salim

dan Rapih) dalam. Jurnal Keperawatan Mersi Vol VIII Nomor 1 (2019) 08-14, vol 8 no 1

  • Kementerian PAN-RB, “Pedoman Pelayanan Publik yang Prima dan Profesional,” 2021.
  • Kementerian Kesehatan RI, “SOP Layanan Publik di Bidang Kesehatan,” 2022.
  • Peraturan Menteri Kesehatan No. 34 Tahun 2017 tentang Standar Pelayanan Minimal Kesehatan.

Kementerian Kesehatan tidak menerima suap dan/atau gratifikasi dalam bentuk apapun. Jika terdapat potensi suap atau gratifikasi silahkan laporkan melalui HALO KEMENKES 1500567 dan https://wbs.kemkes.go.id